Labels

Zulkarnain (Pemilik Dua Tanduk)

Jika kita membaca tafsir surat Al Kahfi ayat 83-99, kita akan menemukan kisah Zulkarnain seorang Raja yang shaleh dan mempunyai kekuasaan yang membentang dari barat ke timur, beberapa tafsir kontemporer yang mencoba menghubungkannya dengan sejarah banyak yang tidak tepat ketika nama Zulkarnain diberi tambahan Iskandar Zulkarnain supaya sosok itu merujuk pada Alexander The Great atau Alexander Agung yang juga di filmnya digambarkan sosok yang mempunyai mahkota perang dengan dua tanduk atau kalau bahasa arabnya zulkarnain (pemilik dua tanduk), menurut saya juga tidak tepat pula kalau Zulkarnain adalah Raja yang ketika sampai di timur kemudian berbelok membantu membangun Tembok Cina karena dalam Al Qur’an tembok yang dibangun Zulkarnain terbuat dari besi dan tembaga bukan seperti tembok China yang terbuat dari tumpukan batu dan pelekat untuk menghalangi bangsa Yakjuj dan Makjuj yang suatu saat tembok itu akan dihancurleburkan dan terjadi peperangan besar.

Menurut saya sosok Zulkarnain lebih dekat dengan sosok Khores Agung/Cyrus Agung pendiri Kekaisaran Persia yang digambarkan dalam prasastinya juga mempunyai mahkota dengan dua tanduk(zulkarnain), Cyrus adalah penganut monoteisme yang taat bukan seperti Alexander yang suka mabuk, penyembah zeus, dan punya 2 kekasih laki2, ada yang mengatakan agamnya yahudi juga ada yang mengatakan zoroaster, tapi saya merasa beliau adalah penyembah Allah karena kalau dilihat dari masa pemerintahannya sekitar 6abad sebelum masehi di Persia banyak yang sudah bertaubat dan mau menyembah Allah setelah nabi Yunus yang hidup sekitar 7abad sebelum masehi kembali setelah pergi dengan marah dan jengkel yang kemudian dikisahkan dalam Al Qur’an ditelan ikan kemudian menemukan seluruh bangsanya sudah bertaubat dan mau menyembah Allah…dari prasasti peninggalannya dan wilayah kekuasaannya dulu, kisahnya mirip dengan yang ada dalam surat Al Kahfi.

Kisah Cyrus The Great yang sesuai dengan yang ada di surat Al Kahfi adalah sebagai berikut : surat Al Kahfi diturunkan setelah musyrikin Mekkah meminta bantuan yahudi khaibar untuk mencari kelemahan Rasulullah Muhammad SAW sebagai seorang nabi, maka yang dikirim Yahudi bani Nadhr adalah seorang Rabi/Pendeta Yahudi bernama Uqbah bin Abu Muit, untuk membuktikan kenabian rabi yahudi itu memberikan 3 pertanyaan yang jika dijawab dengan betul maka benar bahwa Muhammad SAW adalah seorang nabi, Persoalan yang ditanyakan ialah :

1. Tentang beberapa anak muda di zaman dahulu yang ceritanya amat pelik dan menakjubkan.
2. Tentang seorang lelaki yang merupakan pengembara hebat yang telah sampai ke timur dan barat.
3. Tentang Roh.

Rasulullah Muhammad SAW meminta masa untuk menjawabnya dan selepas diturunkan wahyu, semuanya telah terjawab melalui surah Al-Kahfi .

Perujukan Cyrus sebagai Zukarnain yang kisahnya sangat terkenal bagi bangsa Yahudi pada waktu itu adalah jasanya kepada bangsa Yahudi yang sangat besar setelah mengembalikan bangsa Yahudi dari perbudakan dan pengusiran serta diberi ijin untuk membangun kembali Bait Suci atau Masjidil Aqsa yang diserang sebelumnya oleh bangsa Media . Cyrus seperti Zulkarnain yang diberi jalan Allah untuk menjadi Raja mengulingkan pemerintahan kafir bangsa Media dan mendirikan Kekaisaran Persia (Al Kahfi 84-85), kemudian setelah itu Cyrus pergi ke barat menaklukkan kerajaan Lydia yang dekat Laut Hitam dan membuat kebijakan disana seperti pada surat Al Kahfi 85-88, setelah itu Cyrus pergi ke timur menaklukkan Asia Tengah yang dihuni bangsa nomaden yang sangat minim suku katanya, bangsa nomaden itu hidup di dekat celah pegunungan himalaya yang rawan diserang bangsa china dan mongol atau kalau dalam Al Qur’an bangsa Yakjuj dan Makjuj kemudian dibangunlah benteng pertahanan dari besi dan tembaga antara dua gunung itu yang dikatakan zulkarnain pada suatu saat akan dihancurkan, menurut saya dinding itu dihancurkan tentara mongol pimpinan genghis khan atau yang dikenal sebagai bangsa tartar yang kemudian menghabisi Kekaisaran Seljuk mulai Asia Tengah sampai Timur Tengah dengan penghancuran semua benteng pertahanan dan kota2 muslim (Al Kahfi 86-99).

Ketidaksesuain Alexander The Great atau Aleksander Agung yang dalam penyebutan Timur Tengah menjadi Iskandar, yang kemudian oleh beberapa sejarawan digambarkan sebagai sosok Raja yang Shaleh Zukarnain yang mampu menaklukkan Timur dan Barat sebelum masa Islam sehingga namanya disesuaikan dengan Iskandar Zulkarnain adalah bahwa Alexander adalah Raja Macedonia yang juga menguasai Yunani keturunan Filip dan Achiles dan ibunya mengatakan sebagai keturunan Zeus, juga merupakan murid Aristoteles bersama Hepaestion kekasih lelakinya, Alexander merupakan penyembah Zeus dan pembawa kebudayaan Yunani ke wilayah taklukannya yang ketika abad 3 sebelum masehi itu dinamakan masa helenisasi dan semua kota taklukannya yang dibangun olehnya dinamakan alexanderia atau iskandaria, ada juga yang sebagai penyebutannya dihilangkan seperti kandahar di afganistan tempat alexander, awalnya nama kotanya iskandar atau sikandar, tapi dua huruf awalnya dihilangkan dan disesuikan penyebutannya oleh orang asia tengah, jejak perjalanan alexander juga tidak sesuai dengan zulkarnain yang ke barat dulu baru timur, kalau alexander ke selatan dulu kemudian menaklukkan darius di persia lewat pertempuran terkenal The Battle of Gaugamela kemudian setelah menguasai Persia baru pergi ke Timur mencari ujung dunia yang pernah digambarkan sebagai tempat bersemayamnya Zeus sehingga tiba di Asia Tengah dan India setelah itu pulang ke Persia dan meninggal disana akibat banyak minum minuman keras sepeninggal kekasihnya Hepaestion … begitulah kisah Alexander dalam prasastinya dan tulisan sejarah Ptolemy di Perpustakaan Alexanderia Mesir yang kemudian sekarang di filmkan.

Zulkarnain Sang Pengembara

Dalam Alquran, Allah SWT menjelaskan bahwa Ya'juj dan Ma'jud merupakan sekumpulan orang atau golongan yang suka membuat kerusakan di bumi. Allah SWT mengabadikan kisah Ya'juj dan Ma'juj dalam Alquran surrah Al-kahfi ayat 83-99.

Dahulu kala, Allah SWT memberikan kekuasaan besar kepada Zulkarnain, sehingga dia berhasil menyatukan wilayah timur dan barat. kegemaran Zulkarnain sebagai pengembara, mengantarkannya kepada suatu kaum yang berada di antara gunung Armenia dan Azerbaijan.

Pada buku ensiklopedia kiamat tulisan Umar Sulaiman Al-Asygar dikatakan, kaum tersebut nyaris tidak memahami perkataan. Mereka mengeluh kepada Zulkarnain, dan memberitahukan bahaya yang mengancam dari Ya'juj dan Ma'juj.

Kaum tersebut memohon kepada Zulkarnain untuk membangun tembok besar yang terbuat dari besi berlapis timah, supaya Ya'juj dan Ma'juj terisolir dan tidak lagi membuat kerusakan di bumi, khususnya kepada kaum mereka.

Melihat kekhawatiran bahaya yang ditimbulkan Ya'juj dan Ma'juj, akhirnya Zulkarnain menyanggupi permintaan kaum tersebut. Dengan bantuan tenaga dan bahan baku besi dari mereka, Zulkarnain mulai memimpin pembangunan tembok di antara dua gunung tersebut.

Zulkarnain membentuk bangunan tembok besi menyerupai gunung, mengerucut dengan permukaan licin ke atas. Sekian waktu dihabiskan untuk membangun, hingga tembok besi seutuhnya dibangun.

"Ini adalah rahmat Tuhanku, Maka jika sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh, dan janji tuhanku itu adalah benar," kata Zulkarnain.

Allah SWT memastikan Ya'juj dan Ma'juj terkurung sampai datangnya hari yang ditentukan. Yaitu ketika Nabi Isa kembali turun ke bumi dan menumpas Dajjal bersama para pengikutnya, Allah SWT mengizinkan dinding besi itu runtuh dan hancur dengan sendirinya.

Sehingga Ya'juj dan Ma'juj yang berjumlah besar, keluar berbondong-bondong menyerupai air tumpah yang mengalir deras ke tempat rendah.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori, keluarnya kaum Ya'juj dan Ma'juj terbagi dalam dua rombongan besar. Daerah pertama yang dilewati adalah danau Thabariyah yang berada di Palestina, kemudian menyebar ke seluruh penjuru dunia hingga berhasil mengepung Nabi Isa bersama Muslimin lainnya pada sebuah dataran tinggi.

Pada masa pengepungan ini, Muslimin mengalami masa paceklik, tidak ada makanan apalagi minum. Nabi Muhammad SAW mengibaratkan Muslimin saat itu berada pada kondisi terparah, jika dibuat perumpamaan, satu kepala sapi lebih berharga dari seratus dinar.

Tidak henti-hentinya Nabi Isa bersama Muslimin berdoa memohon perlindungan, dan pertolongan Allah SWT. Akhirnya Allah mengirimkan ulat-ulat ke leher Ya'juj dan Ma'juj, hingga mereka semua mati dalam kehinaan.

Kemudian nabi bersama Muslimin turun ke dataran rendah. Betapa terkejutya mereka semua, sejauh mata memandang hanya telihat hamparan mayat membusuk dengan bau anyir darah. Tidak ada pemandangan indah saat itu, bumi telah menjadi kuburan massal kaum pembuat kerusakan.

Nabi Isa bersama Muslimin tidak kuasa melihat pemandangan tersebut, kemudian mereka berdoa meminta petunjuk kepada Allah SWT. Tidak lama setelah mereka berdoa, satu persatu burung-burung seperti unta Khurasan, datang mengambil dan membuang jenazah ke tempat yang dikehendaki Allah.

Setelah bersih dari bangkai mayat, Allah SWT lantas menurunkan hujan yang membasahi seluruh tanah, mencuci bumi hingga bersih kembali.

Yajuj dan Majuj Sudahkah Mereka Keluar ?

Nabi Muhammad tiba-tiba terbangun dari tidurnya dengan muka merah padam. Seperti diceritakan oleh Zainab binti Jahsy, saat terbangun itu, Nabi tiba-tiba berkata, “Tiada Tuhan yang patut disembah selain Allah. Sungguh kerusakan akan menimpa bangsa Arab akibat datangnya kejahatan yang telah dekat. Hari ini, sebuah lubang sebesar ini telah terbuka di dinding Ya’juj dan Ma’juj.” Ketika itu, Nabi membuat tanda lubang dengan ibu jari dan jari telunjuknya.

Legenda mengenai Ya’juj dan Ma’juj tak hanya dikenal di dalam ajaran Islam. Dalam ajaran Kristen dan Yahudi pun kisah mengenai se kelompok manusia yang bakal membuat kerusakan besar di muka Bumi itu juga diceritakan, lebih dikenal dengan nama Gog dan Magog. Adalah Zulkarnain, seorang raja besar pada masa lalu yang telah mengurung kaum Ya’juj dan Ma’juj di sebuah lembah di antara dua gunung tinggi (assaddain) dengan cara membangun tembok penghalang terbuat dari besi dan tembaga, seperti diceritakan dalam Alquran surah al-Kahfi ayat 93-97.

Lalu, dalam ayat selanjutnya, disebutkan bahwa suatu saat tembok itu akan runtuh dan kaum Ya’juj dan Ma’juj akan keluar. “Dan, pada hari itu (ketika tembok terbuka), kami biarkan mereka bercampur baur satu sama lain seperti gelombang.…” Dalam Alquran versi Departemen Agama, kalimat “pada hari itu” (yawma idhin) dari ayat ke-99 surah al-Kahfi ini diartikan sebagai hari kiamat. Namun, Dr Imran Nazar Hosein, cendekiawan Muslim kelahiran Trinidad dan Tobago 70 tahun silam punya pendapat lain atas ayat itu.

Karena ayat ke-98 menceritakan mengenai akan runtuhnya tembok penghalang Ya’juj dan Ma’juj maka lebih tepat bila kalimat pada hari itu ditafsirkan sebagai hari ketika tembok itu benar-benar runtuh. Hari ketika kaum perusak itu akhirnya bisa keluar dari lembah yang mengurung mereka dan kemudian bertebaran di seluruh penjuru Bumi seperti gelombang lautan dan kemudian bercampur baur dengan ras-ras manusia lainnya.

Ini dijelaskan juga dalam surah al-Anbiyaa ayat 96, dari terjemahan versi Departemen Agama. “Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.”

Pertanyaan utamanya, kapankah tembok Zulkarnain itu runtuh ? Atau, lebih tepatnya, apakah kaum Ya’juj dan Ma’juj itu sudah keluar dan bertebaran untuk membuat kerusakan di muka Bumi ? Kisah dari Zainab binti Jahzy, hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim di atas dianggap Imran Hosein sebagai konfirmasi bahwa pada zaman Nabi Muhammad masih hidup tembok itu sudah mulai terbuka. Artinya, dalam beberapa abad setelahnya, kemungkinan besar kaum Ya’juj dan Ma’juj sudah menemukan jalan keluar.

Dalam kisah sama yang diriwayatkan dalam sahih Bukhari, ada versi yang lebih panjang ketika Zainab binti Jahsy akhirnya bertanya kepada Nabi Muhammad. “Ya Rasulullah, apakah kita (bangsa Arab) akan dihancurkan walaupun masih ada orang beriman di antara kita?” Nabi menjawab, “Ya, ketika kemaksiatan merajalela.”

Pendapat Imran Hosein yang menulis beberapa buku mengenai hari akhir, terutama kajian takwil surah al-Kahfi, ini juga didasarkan pada belum ditemukannya bukti-bukti arkeologis apa pun mengenai tembok yang dibangun Zulkarnain. Saat ini, tak ada satu pun sudut Bumi yang belum pernah dijelajahi manusia atau luput dari intaian kamera satelit. Bila Ya’juj dan Ma’juj masih terkurung dalam lem bah maka seharusnya tembok buatan Zulkarnain itu masih kokoh menjulang dan mudah ditemukan. Bila sudah tak ada tanda- tanda keberadaan tembok besar di sebuah lembah curam maka ber arti tembok itu sudah runtuh dan menjadi tugas arkeolog untuk menemukan sisa-sisanya.

Ada pendapat sebagian mufasir yang mengatakan bahwa tembok itu dibangun di daerah Kaukasia, di antara dua lautan (Laut Hitam dan Laut Kaspia). Ini merupakan hasil penafsiran surah al-Kahfi ayat 86 - 90 berkenaan dengan perjalanan Zulkarnain yang bertemu dua perairan berwarna pekat di bagian barat dan timur dengan pen duduk yang bahasanya tak bisa dipahami. Wilayah dengan topografi penuh pegunungan tinggi dan lembah curam itu cocok dengan wilayah perbatasan antara Georgia dan Rusia, berada di barisan pegunungan Kakukasus antara Laut Hitam dan Laut Kaspia, tepatnya di Gunung Kazbek dan lembah Sungai Terek, yang dikenal dengan nama Ngarai Darial.

Orang Persia menyebutnya Gerbang Alan. Ngarai Darial dikenal juga sebagai Gerbang Kaukasia atau Gerbang Kaspia. Orang Georgia me nyebutnya Ralani, Darialani. Ada yang menyebutnya Porte Cu mana dan Fortes Sarmatica. Lalu, bangsa Tartar menyebutnya Darioly. Sejak zaman dulu, Ngarai Darial dan juga Derbent Pass telah menjadi jalur perlintasan penting di Kaukasia bagi berbagai ekspedisi militer dari Persia, suku-suku Turki kuno, kekhalifahan Islam, sampai akhirnya dikuasai Rusia. Jalur ini menjadi penghubung rute dari utara ke selatan Kaukasia.

Yerusalem

Namun, Imran Hosein yang dikenal mendukung tafsir semantik atas Alquran itu juga menjelaskan bahwa tanda-tanda lepasnya Ya’juj dan Ma’juj juga telah dinubuatkan. Salah satu petunjuknya ada pada surah al-Anbiyaa ayat 95, “Sungguh tidak mungkin atas penduduk suatu negeri yang telah kami binasakan bahwa mereka tak akan kembali.” Lihat bahwa ayat ke-96 kemudian menyebut mengenai runtuhnya tem bok penghalang Ya’juj dan Ma’juj. Artinya, ada suatu kaum yang dulu menghuni sebuah negeri atau tempat dan tak bisa kembali lagi ke tempat asal mereka sampai akhirnya mereka bisa kembali lagi setelah tembok penghalang Ya’juj dan Ma’juj runtuh dan kaum perusak itu menyebar ke seluruh penjuru dunia.

Di sini, Alquran dan Injil bersepakat bahwa ada satu kaum yang dahulu menghuni sebuah negeri dan kemudian dihancurkan dan mereka dilarang kembali lagi ke negeri itu. Negeri itu, dalam hal ini adalah sebuah kota bernama Yerusalem yang merupakan kampung halaman bangsa Yahudi. Dalam sejarahnya, Nebukadnezar penguasa Babilonia (Mesopotamia) pernah menghancurkan Kerajaan Yehuda dan mengusir kaum Yahudi keluar dari Yerusalem pada abad ke-6 SM sehingga mereka berdiaspora.

Kaisar Romawi Hadrian kemudian membangun kembali sebuah kota di dekat reruntuhan Yerusalem pada 70 M yang diberi nama Aelia Capitolina. Langkah Hadrian menempatkan patung-patung dewa dan kuil Romawi di bekas Yerusalem menimbulkan perlawanan kaum Yahudi yang masih tersisa di tem pat itu yang dikenal dengan na ma pemberontakan Bar Kokhba. Hadrian murka dengan pemberontakan itu. Bertekad membasmi Yudaisme di Yerusalem, Romawi kembali mengusir kaum Yahudi.

DZULQARNAIN DENGAN YA'JUJ DAN MA'JUJ

disebutkan dalam surat Al-Kahfi: 83 - 98

Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Dzulkarnain. Katakanlah: "Aku akan bacakan kepadamu cerita tantangnya."

Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di muka bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya jalan untuk mencapai segala sesuatu, maka diapun menempuh suatu jalan.

Hingga apabila dia telah sampai ketempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan dia mendapati di situ segolongan umat. Kami berkata: "Hai Dzulkarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka.

Berkata Dzulkarnain: "Adapun orang yang aniaya, maka kami kelak akan mengazabnya, kemudian dia kembalikan kepada Tuhannya, lalu Tuhan mengazabnya dengan azab yang tidak ada taranya.

Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka baginya pahala yang terbaik sebagai balasan, dan akan kami titahkan kepadanya perintah yang mudah dari perintah-perintah kami."

Kemudian dia menempuh jalan (yang lain).

Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbit matahari sebelah Timur dia mendapati matahari itu menyinari segolongan umat yang Kami tidak menjadikan bagi mereka sesuatu yang melindunginya dari cahaya matahari itu, demikianlah. dan sesungguhnya ilmu Kami meliputi segala apa yang ada padanya.

Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi).

Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan

Mereka berkata: "Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka ?"

Dzulkarnain berkata: "Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan manusia dan alat-alat, agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi." Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua puncak gunung itu, berkatalah Dzulkarnain: "Tiuplah api itu" Hingga apabila besi itu sudah menjadi merah seperti api, diapun berkata: "Berilah aku tembaga yang mendidih agar aku tuangkan ke atas besi panas itu."

Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa pula melobanginya.

Dzulkarnain berkata: "Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar."

Yajuj dan Majuj Sudah Muncul ?

Pembicaraan mengenai siapa dan kapan Dzulqamain hidup bukanlah tema baru. Ulama dan ahli tarikh senior sekelas Ibnu Katsir dan Al-Maqrizi tidak lepas dari polemik ini. Ada yang menganggap Dzulqamain sama dengan Alexander Agung dari Makedonia. Ada pula yang berpendapat bahwa ia adalah Cyrus, kaisar Persia. Ada juga yang menganggap ia adalah seorang raja yang salih yang hidup sezaman dengan Nabi Ibrahim. Belum lagi perdebatan soal apakah ia seorang nabi ataukah bukan. 

Teka-teki tentang Dzulqanain juga tidak bisa dilepaskan dari misteri tentang bangsa Yajuj dan Majuj dan tembok yang dibangun oleh Dzulqamain. Dengan ''ijtihad'' yang cukup berani, penulis berkesimpulan bahwa : 
1. Dzulqarnain yang disebutkan dalam surat Al-Kahfi: 83-98 adalah Akhnaton, raja Mesir Kuno yang terkenal. 

2. Akhnaton sendiri merupakan anak dari Fir'aun yang ditenggelamkan Allah di Laut Merah sewaktu mengikuti Nabi Musa dan pengikutnya. 

3. Dzulqamain adalah yang dimaksud dengan lelaki beriman dari keluarga Firaun sebagaimana dalam surat Al-Mukmin: 28-33. 

4. Dzulqanain adalah nabi yang diutus kepada rakyat negeri Cina. 
5. Tembok yang dibangun oleh Dzulqamain saat ini masih eksis di Zhenzhou, Cina. 
6. Yajuj dan Majuj adalah penduduk Benua Kuda (BenuaAsia) yang hidup diwilayah Cina dan sekitarnya. Buku ini disusun setelah melakukan kajian dan penelitian atas berbagai sumber, fakta, dan bukti otentik. Ekspedisi lintas benua dan samudera berjarak ribuan kilometer pun harus ditempuh. 

Dari negeri asalnya di Arab Saudi kemudian ke Mesir, Maladewa di Samudera Hindia, Kiribati di Samudera Pasifik, hingga berakhir di Daratan Cina. Yang jelas, kebenaran isi buku ini adalah bagian dari keajaiban Al-Quran yang baru tersingkap pada zaman ini. Nama Hamdi bin Hamzah Abu Zaid, yang merupakan anggota Dewan Penasihat Kerajaan Arab Saudi, menjadi jaminan tersendiri bagi otentitas buku ini.

Naga api

Naga api 

Pemberitaan Ronaldo Sesat

KOMPAS.com - Presiden Real Madrid, Florentino Perez, membantah pemberitaan yang menyebutkan Cristiano Ronaldo menolak kontrak baru dari El Real. Menurutnya, berita itu tak benar.

Diberitakan sebelumnya oleh A Bola, Ronaldo enggan memperpanjang masa kerja sama setelah kontraknya dengan El Real berakhir pada 30 Juni 2015.  Hal itu karena Ronaldo merasa tak diperlakukan dengan baik di Santiago Bernabeu.

"Informasi itu sesat. Saya takkan menyampaikan detailnya tetapi saya hanya mengatakan bahwa kontrak baru Cristiano tidak menemui jalan buntu," tegas Perez.

"Saya tidak tahu apakah dia akan memperpanjang kontranya besok, lusa, atau lain hari. Tetapi, pada saatnya tiba, tidak akan buntu," sambungnya.

Perez memang mengharapkan Ronaldo bisa memperbarui kontraknya. Sang Presiden ingin bintang asal Portugal tersebut mengakhiri kariernya di Santiago Bernabeu.

"Saya pikir Cristiano akan mengakhiri kariernya di Real Madrid. Saya bisa katakan kepada semua Madridistas bahwa kami akan segera memenangkan la decima (gelar Liga Champions ke-10) dengan Cristiano," jelas Perez kepada Punto Pelota beberapa waktu lalu.